rss

31/07/10

Bencana Global Ancam Bumi

VIVAnews - Teka-
teki mengenai
asteroid diharapkan
terjawab dengan
mendaratnya
pesawat luar
angkasa buatan
Jepang, Hayabusa --
yang akan
membawa sampel
asteroid pertama ke
Bumi. Contoh yang
dibawa Hayabusa
tentu saja yang
belum terbakar
atmosfer.
Satelit buatan
Badan Antariksa
Jepang atau
Japanese Aerospace
Exploration Agency
(JAXA) ini
menjelajah asteroid
25143 Itokawa
sejak 2005.
Hayabusa
diharapkan
mendarat di
Australia Selatan,
Minggu 13 Juni
2010.
Para ilmuwan berharap contoh
batu yang dibawa Hayabusa
akan menjawab teka-teki, apa
yang tidak kita ketahui tentang
asteroid.
1. Asteroid akan
menjelaskan asal usul tata
surya
"Material dalam asteroid
merepresentasikan bahan-
bahan penyusun planet," kata
wakil kepala penyidik dalam
misi Dawn NASA, Carol
Raymond.
Posisi sabuk asteroid terletak di
antara planet-planet dan gas
raksasa di luar tata surya,
sampel asteroid mungkin
memberi petunjuk mengapa
planet-planet yang ada memiliki
ciri dan sifat yang beragam.
Contohnya, meski asteroid
Vesta dan planet kerdil Ceres
diperkirakan terbentuk dalam
waktu bersamaan -- antara 10
juta tahun pertama eksistensi
tata surya -- keduanya memiliki
komposisi yang berbeda. Vesta,
di beberapa titik pernah
meleleh dan kemudian
mengeras kembali. Sedangkan
Ceres tak pernah 'mencair'.
Menurut Raymond, Vesta
kemungkinan mengalami
tubrukan berkali-kali atau
mengalami peluruhan
radioaktif. Dengan mempelajari
asteroid, ilmuwan berharap
bisa memecahkan misteri
pembentukan tata surya.
2. Membantu kita makin
memahami asal-usul
kehidupan
Para ilmuwan belum memahami
sepenuhnya bagaimana bentuk
kehidupan pertama muncul di
muka bumi dari benda organik
yang tak hidup. Asteroid
diharapkan menjawab teka-teki
itu.
Asteroid, seperti 2 Pallas dan 10
Hygiea -- yang diyakini pernah
memiliki kandungan air
diperkirakan memiliki senyawa
organik (berbasis karbon). Saat
ini, asteroid-asteroid itu
memiliki komposisi yang lebih
primitif dari Bumi -- mereka
lebih mirip kondisi yang ada di
tahun-tahun awal tata surya.
Dengan mempelajari asteroid,
kita dapat belajar tentang
bagaimana kehidupan muncul
di planet kita sendiri.
"Ada asteroid yang kondusif
untuk kehidupan di masa lalu,"
kata Raymond.
Juga, para ilmuwan
berpendapat asteroid yang
mendarat di Bumi di masa lalu
memiliki kontribusi
pembentukan kehidupan di
Bumi.
3. Kita mungkin bisa
menambang logam di
asteroid
"Asteroid bisa jadi sumber
logam berharga," kata Carol
Raymond. Namun, untuk
memastikan ada material yang
bisa ditambang, kita harus
mengetahui komposisi asteroid
dan aspek teknik dari
perjalanan ke asteroid.
Selain alasan ekonomis,
tambang, asteroid juga menarik
untuk kepentingan ilmu
pengetahuan. Sebab, dengan
membandingkan asteroid
dengan planet-planet, kita
seakan mengambil irisan tata
surya di waktu-waktu yang
berbeda selama masa
pembentukannya.
4. Asteroid bisa mengancam
Bumi
Beberapa asteroid mengorbit di
sekitar matahari dalam lintasan
berbentuk oval memanjang --
asteroid bisa melewati orbit
Bumi berkali-kali.
Kadang asteroid sangat dekat
dengan Bumi. Misalnya pada
januari 2010, asteroid 2010
AL30 -- yang lebarnya 11 meter
-- melintas hanya dalam jarak
80.000 mil atau 130 ribu
kilometer dari Bumi.
Yang lebih mengkhawatirkan
adalah Asteroid Aphopis yang
diperkirakan sangat dekat
dengan Bumi pada 13 April
2036. Meski NASA
memprediksikan Aphopis masih
dalam jarak aman, 18.300
kilometer di atas permukaan
bumi, ukuran asteroid itu dua
kali lapangan sepakbola.
Meski kemungkinan kecil
membuat kerusakan global ala
film-film Hollywood, asteroid ini
dikhawatirkan akan
menimbulkan bencana regional
di Bumi.
5. Kita bisa menjelajahi
asteroid
Pada April lalu, Presiden
Amerika Serikat, Barack Obama
mengumumkan visi
penjelajahan luar angkasa
Amerika Serikat, mengunjungi
asteroid pada 2025.
Sementara, astrofisikawan
sekaligus mantan astronot,
John Grunsfeld mengatakan,
tujuan dari proyek itu
kemungkinan adalah mengirim
manusia ke asteroid untuk
memindahkan asteroid atau
membelokkan arah geraknya.
Jika bisa dilakukan, itu adalah
prestasi, menunjukkan
kecerdasan yang dimiliki
manusia bisa menghindarkan
malapetaka bagi Bumi.
"Dengan pergi ke asteroid
terdekat dengan Bumi, atau
bahkan mengendalikan arah
geraknya, kita akan
menunjukkan bahwa manusia
bisa berbuat banyak daripada
dinosaurus 65 juta tahun yang
lalu," kata Grunsfeld.
Seperti diketahui, spesies
dinosaurus musnah, diduga
kuat akibat tumbukan satu atau
lebih asteroid. (sj)

0 komentar:

 

Label

Pengikut