rss

18/09/10

LPI Perbaharuan sepakbola Indonesia

Jakarta,Upaya
untuk melakukan pembaruan
sepakbola Indonesia terus
dilakukan oleh Arifin Panigoro.
Pengusaha nasional itu
menggalang Liga Primer
Indonesia (LPI) bersama 15
klub.
Kesepakatan untuk membentuk
LPI tersebut dicapai pada Jumat
(17/9/2010) di Jakarta. Lima
belas klub yang setuju
bergabung adalah PSM
Makassar, Persebaya Surabaya,
Arema Malang, Persija Jakarta,
PSMS Medan, Persipura
Jayapura, Semen Padang,
Persitara Jakarta Utara, PSPS
Pekanbaru, PSS Sleman, Persijap
Jepara, PSIS Semarang, Persema
Malang, Deltras Sidoarjo, dan
Persibo Bojonegoro.
Sementara, ada lima klub lain
yang tidak hadir dalam
pertemuan tersebut, tapi
penyelenggara mengklaim
bahwa mereka juga
mendukung pembentukan LPI.
Lima klub itu adalah Sriwijaya
FC, Persita Tangerang, Persib
Bandung, Persis Solo, dan Mitra
Kukar.
"Ada 20 klub yang menyatakan
bersedia mengikuti kompetisi
ini, tetapi hari ini yang datang
sebanyak 15 klub dan mereka
sudah menyatakan
komitmennya untuk ikut
kompetisi ini," kata Arya
Abhiseka, tim perumus LPI,
dalam rilis yang diterima
detiksport .
Nantinya, LPI yang diklaim
independen ini akan didukung
oleh konsorsium yang dibentuk
oleh sejumlah pengusaha
nasional yang dibentuk oleh
Arifin Panigoro, pengusaha
yang merupakan pemilik Grup
Medco.
Pengelola LPI mengklaim bahwa
kompetisi tersebut dibentuk
bukan untuk menandingi
kompetisi yang dibuat oleh PSSI
dan Liga Indonesia. LPI
bertujuan untuk memperbaiki
kompetisi yang sudah ada.
"Apa yang kami lakukan ini
sudah dilakukan Inggris pada
1992, Skotlandia pada 1998,
dan Italia pada tahun ini. Di
negeri-negeri itu, federasi
sepak bola tetap dilibatkan
dalam pengelolaan kompetisi,"
tutur Arya.
Perbedaan antara kompetisi
yang digelar PSSI saat ini
dengan LPI dan di negara-
negara tadi, adalah kedudukan
penyelenggara kompetisi yang
sejajar dengan federasi sepak
bola.
Perbedaan lainnya, LPI dan
kompetisi di tiga negara tadi
dimiliki oleh pesertanya
sehingga seluruh keuntungan
yang didapat dari kompetisi itu
dikembalikan ke peserta.
Sedangkan kompetisi di
Indonesia pada saat ini dimiliki
oleh PSSI. Klub tidak
mendapatkan keuntungan
finansial apa pun dengan
mengikuti kompetisi tersebut.
Selain itu, LPI juga dibentuk
dengan tujuan agar klub-klub
peserta bebas dari suntikan
dana APBD. Nantinya, klub
peserta akan diberi modal
dengan besaran beda
tergantung kebutuhan. Agar
modal tidak diselewengkan,
setiap klub bakal diaudit oleh
auditor publik.
Mengenai kemungkinan adanya
tekanan kepada klub-klub
tersebut nantinya, menurut
Arya, PSSI dan PT Liga
Indonesia tidak bisa semena-
mena dan mencoret klub-klub
yang akan berpartisipasi di LPI.
Katanya, PSSI bisa kena sanksi
FIFA jika melakukan hal itu.
"PSSI tidak bisa melarang klub
berkompetisi," tutur Arya.
"Kami ingin sekali perubahan
dalam sepakbola Indonesia.
Sudah tidak zamannya lagi
klub-klub ditakut-takuti (oleh
PSSI). Kami ikut di baris
terdepan dalam perubahan
besar melalui liga baru
independen ini. Kami yakin LPI
bisa lebih baik dan
menguntungkan klub-klub
anggotanya," papar Noor
Korompot, salah satu pengurus
teras PSM Makassar.

1 komentar:

Unknown on 4 Oktober 2010 pukul 22.59 mengatakan...

Salam kenal visit diid-bagus.blogspot.com

 

Label

Pengikut