LinkedIn © 2010, LinkedIn Corporation
Kesebelasan Persatuan Sepak Bola Indonesia Kediri berhasil melibas tim tamu PSMP Mojokerto Putra dengan skor 2-0. Tim tuan rumah berhasil mengalahkan tamunya dalam pertandingan Liga Jawa Timur ke-IX di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu malam dan berakhir Minggu dini hari (22/8). Kedua gol yang mampu mengantarkan Persik unggul di kompetisi pertama grup 3 ini disumbangkan Wawan Widiantoro di menit ke-53 dan Abdul Azis di menit ke-80. Sejak peluit babak pertama dibunyikan, kedua tim sudah saling menyerang. Bahkan, Persik sempat kewalahan menghadapi serangan tim Mojokerto Putra. Terhitung beberapa kali, kandang yang dijaga oleh Wahyudi tersebut hampir kebobolan bola. Namun, hingga babak pertama berakhir, skor di antara kedua tim masih sama, 0-0. Permainan justru mulai terlihat bergairah saat babak kedua. Persik melakukan tekanan di pertahanan tim yang diasuh oleh Jamal Yastro. Wawan berhasil melesakkan bola di kotak penalti ke kandang yang dijaga oleh Burhanuddin di menit ke-53. Persik kembali berhasil menambah pundi - pundi gol dalam Piala Gubernur Jawa Timur 2010 ini lewat tendangan Abdul Azis di menit ke-80. Skor di antara keduanya menjadi 2-0. Skor itu tetap bertahan hingga babak kedua berakhir. Jalanya pertandingan tersebut cukup panas. Wasit Suwandi harus mengeluarkan empat kartu kuning dan satu kartu merah. Satu kartu kuning diberikan kepada pemain Persik Aswan Asri di menit ke-87, sementara sisanya untuk tim Mojokerto Putra yaitu Heri Fiandoyo di menit ke-40 dan dua kartu untuk Bambang S di menit ke 42 dan ke-60. Karena mendapat dua kartu kuning langsung, wasit akhirnya mengeluarkan Bambang dari arena permainan. Pelatih sementara Persik Kediri Aris Budi mengaku cukup puas dengan hasil pertandingan itu. Ia menilai, hasil pertandingan itu sebagai langkah awal Persik untuk tetap berprestasi. ``Memang ada yang harus dievaluasi, termasuk kerjasama di antara pemain, namun kami cukup puas dengan hasil tersebut,`` kata Aris. Pelatih PSMP Mojokerto Putra Jamal Yastro menilai, masih ada yang harus dievaluasi terkait dengan hasil pertandingan yang belum menggembirakan. Ia menilai, Persik memang pantas mendapat kemenangan. Selain tim yang sudah solid, materi permainan yang mereka bawa juga lebih matang. ``Walaupun latihan hanya beberapa hari, namun Persik adalah tim yang cukup solid. Di dalamnya banyak pemain lama,`` kata Jamal.
Kediri - Kesebelasan Persik Kediri mengalami krisis pemain saat menghadapi Mojokerto Putra di ajang Liga Jawa Timur IX 2010 malam nanti di Stadion Brawijaya Kediri. Persik akan menurunkan pemain U-21 untuk mengganjal kekosongan posisi pasca berakhirnya kontrak pemain awal bulan ini. Pelatih sementara Persik Aris Budi mengaku tidak memiliki target besar dalam kompetisi Piala Gubernur ini. Selain materi pemain yang tidak lengkap, Aris Budi juga tidak dikontrak secara permanen untuk menggantikan posisi Agus Yuwono sebagai pelatih kepala. " Saya hanya dikontrak untuk Piala Gubernur saja," kata Aris, Sabtu (21/8). Sebagai tim yang pernah menjuarai Liga Indonesia beberapa kali, kondisi Persik saat ini benar-benar memprihatinkan. Selain tak memiliki pelatih tetap, skuad ini juga banyak ditinggalkan pemain pilarnya. Saat ini yang tersisa hanyalah pemain lawas yang terikat status pegawai negeri di Pemerintah Kota Kediri. Untuk menutupi kekurangan itu, Aris Budi terpaksa menurunkan pemain U-21. Formasi itupun masih harus diganjal lagi dengan pemain lokal yang masuk daftar antrean seleksi Persik." Kami juga baru melakukan latihan tiga kali, " kata Aris. Karena itu Aris berharap tim lawan yang akan dihadapi malam nanti juga tidak memiliki kesiapan maksimal. Hal itu akan menjadi peluang bagi Persik untuk lolos ke babak berikutnya. Namun demikian Aris tetap berharap Persikmania bisa memberikan dukungan penuh kepada skuad Macan Putih. Meski telah terlempar ke zona degradasi, tim ini akan tetap berambisi naik kasta bersama punggawa setianya seperti Hariyanto, Jefri Dwi Hadi, dan Suswanto. Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik Henri Ego menyatakan siap mendukung Persik dalam kondisi apapun. Saat ini seluruh Persikmania telah bisa menerima keadaan ini untuk kembali bangkit dari awal. " Kami sudah legowo," kata Henri. Sementara pada pertandingan malam nanti, panitia pelaksana akan menggelar dua laga secara berturut-turut. Mereka adalah Persibo Bojonegoro melawan PSBI Blitar yang akan bermain pukul 19.40 WIB, disusul dengan Persik melawan Mojokerto Putra pada pukul 21.45 WIB. " Kami akan menjual 10 ribu tiket dengan harga Rp 15 ribu untuk ekonomi dan Rp 25 ribu untuk VIP, " kata Sekretaris Persik Barnadi.
( beritajatim.com)- Manajemen Persik Kediri dikabarkan menjatuhkan pilihan calon pelatih kepada Jaya Hartono. Mantan 'arsitek' Persib Bandung itu dianggap paling mumpuni daripada sejumlah nama yang masuk dalam bursa pelatih 'Macan Putih'. Kabar ini terpilihnya pelatih asal Kota Tahu itu disampaikan oleh sumber terpercaya beritajatim.com. "Pak Wali (Walikota Kediri Samsul Ashar, red) lebih memilih Jaya Hartono," kata sumber yang enggan disebutkan namanya tersebut, Rabu (18/8/2010) sore Akan tetapi, keputusan finalnya, imbuh sumber yang mewanti-wanti agar namanya tidak ditulis itu akan diambil setelah pertemuan malam ini. Walikota, yang juga Ketua Umum (Ketum) Persik Kediri akan mengambil keputusan untuk menetapkan satu diantara para kandidat yang ada. Yakni, seperti yang disampaikan oleh Samsul Ashar sebelum mereka, Freddy Muli (mantan pelatih Persidafon Dofonsoro), Aji Santoso (mantan pelatih Persisam Samarinda), dan Jaya Hartono. Sementara beberapa nama lain seperti, Benny Dollo Yudi Suryata, pelatih PSBI Blitar, Benny Dollo (Bendol), mantan pelatih Persija Jakarta, Mustaqim, mantan pelatih Bontang FC dan Daniel Roekito, mantan Manajer Teknik Persiba Balikpapan dikabarkan telah tereliminasi. Dikonfirmasi terkait kabar tersebut, Humas Persik Nur Muhyar mengaku belum mengetahui. Pria yang juga menjabat sebagai Kabag Humas Pemerintah Kota Kediri itu mengaku, semua nama calon pelatih masih dalam tahap seleksi
Kediri - Pelatih Persija Jakarta Benny Dollo dan mantan manajer teknik Persiba Balikpapan Daniel Roekito menyatakan keinginan untuk mengarsiteki Persik Kediri. Keduanya bahkan sudah mengirimkan proposal kepada pengurus Persik. Keinginan dua pelatih senior tersebut disampaikan Sekretaris Persik Barnadi. Keduanya menyatakan keinginan mengganti posisi Agus Yuwono yang baru saja didepak dari jabatan pelatih kepala oleh manajemen Persik. " Daniel dan Benny Dollo sudah menyampaikan proposal untuk melatih Persik pada kompetisi depan, " kata Barnadi, Selasa (17/8). Sayang, Barnadi enggan menjelaskan sikap manajemen dan pemain Persik atas rencana bergabungnya dua pelatih tersebut. Menurut Barnadi, dibandingkan Benny Dollo, Daniel Roekito lebih memiliki kedekatan emosional dengan pemain Persik. Karena, melalui tangan dinginnya Daniel pernah mengantarkan Persik menjuarai Liga Indonesia beberapa tahun silam. Sementara Benny Dollo dikabarkan terpikat dengan Persik setelah timnya dikandaskan skuad Macan Putih di Stadion Brawijaya kemarin. Saat itu Benny menyampaikan kekagumannya pada spirit pemain Persik yang sangat kuat di atas rumput. " Itu yang tidak dimiliki pemain kami," kata Benny Dollo usai pertandingan Persik melawan Persija di Stadion Brawijaya dalam lanjutan Indonesia Super League bulan lalu. Masih menurut Barnadi, sejumlah pelatih lain juga menyatakan keinginan bergabung dengan Persik. Diantaranya adalah Freedy Muli, Yudi Suryata, Aji Santoso, Jaya Hartono, dan Mustaqim. Hanya saja Jaya Hartono tampaknya akan direkrut Persebaya Surabaya. " Kami masih melakukan seleksi dan perhitungan, " kata Barnadi.
( beritajatim.com)- Dari sejumlah nama yang sudah mengisi bursa calon pelatih Persik Kediri, Walikota Samsul Ashar memilih tiga nama. Mereka, Jaya Hartono, Aji Santoso dan Freddy Mulli. "Akan kita putuskan minggu ini. Saat ini kami sudah mengantongi tiga nama," ujar Samsul Ashar yang juga Ketua Umum Persik Kediri ditemui usai memberikan remisi kepada para narapidana di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kediri, Selasa (17/8/2010) siang. Tiga nama yang dimaksud, imbuh Samsul, saat ini tengah digodok. Pihaknya akan mengumumkan secara terbuka, jika salah satu dari mereka sudah terpilih. Ditanya pemain yang akan direkruit untuk kompetisi mendatang, Samsul, belum dapat menjawab. Ia mengaku masih fokus dalam memutuskan salah satu nama dari ketiga calon pelatih yang sudah ada. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah nama yang ikut dalam bursa calon pelatih Macan Putih antara lain, Freddy Muli, Yudi Suryata, Aji Santoso, dan Jaya Hartono, Benny Dollo (Bendol), Mustaqim, dan Daniel Roekito.
Terdegradasi ke Divisi Utama Liga Indonesia membuat Persik Kediri dipastikan bakal ditinggalkan sejumlah pemain pilarnya. Salah satunya adalalah striker muda Yongki Aribowo. Kepada GOAL.com Indonesia usai mengikuti latihan tim nasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Yongki mengungkapkan, ia memilih untuk meninggalkan Persik, karena ingin tetap berlaga di Superliga Indonesia. " Ada beberapa alasan kenapa saya ingin meninggalkan Persik. Selain saya tetap ingin bermain di Superliga, saya juga sangat ingin masuk tim nasional senior dan junior. Tahun depan kan ada SEA Games, " ungkap Yongki. " Kalau saya tetap bermain di Divisi Utama, maka kesempatan dipantau pelatih akan sangat kecil. Karena itu, saya ingin tetap bermain bersama klub Superliga. Ini bukan soal uang, tapi kesempatan masuk tim nasional." Ditambahkan, hingga saat ini sudah ada empat klub Superliga yang memberika tawaran untuk bermain bersama mereka. Dua diantaranya adalah Sriwijaya FC dan Persija Jakarta. " Mungkin dalam waktu dekat akan ada pembicaraan dengan Persija. Sriwijaya FC juga sudah memberikan tawaran. Semuanya akan terjawab menjelang kompetisi dimulai, "kata Yongki. (sumber: goal.com)
LinkedIn © 2010, LinkedIn Corporation
MALANG - Sukses mempertahankan 18 pemain lama dan mempromosikan lima pemain muda, Arema Indonesia tak lantas diam. Klub kebanggaan Kota Malang justru baru memulai perburuan mencari pemain anyar sebagai pelengkap skuad yang sudah ada. Pihak Arema menyadari, hanya dengan berbekal pemain lama saja tidak akan cukup untuk mengarungi ketatnya kompetisi musim depan. Dibutuhkan penyegaran di tim, tentunya dengan pemain berkualitas yang mempunyai nilai plus dibanding pemain yang sudah ada. " Sejumlah pemain menjadi pertimbangan manajemen Arema Indonesia saat ini. Tapi belum ada kontrak, baru sekedar pendekatan, " kata media officer Arema Indonesia Sudarmaji, Minggu (15/8/2010). Sayangnya, mantan wartawan ini tak menyebutkan siapa saja yang masuk daftar incar. Dijelaskan Sudarmaji, kekuatan Arema tidak akan cukup jika mengandalkan pemain lama. Sebab tim berjuluk Singo Edan bakal melakoni tiga kompetisi, yakni Liga Super Indonesia (LSI), Piala Indonesia (PI), sekaligus Liga Champion Asia (LCA). Perekrutan di luar pemain lama, dipastikan akan lebih selektif karena diharuskan memberikan kontribusi lebih ke tim. " Jadi banyak pertimbangan sebelum merekrut pemain baru. Jumlahnya memang beberapa saja, tapi secara kualitas harus mumpuni, " tandas Sudarmaji. Sementara, informasi yang masuk ke redaksi, Arema kini tengah membutuhkan satu pemain depan atau striker, satu pemain tengah dan satu pemain belakang. Sedangkan posisi kiper masih dalam pertimbangan karena Kurnia Meiga mengisyaratkan bakal bertahan. Jadi, siapa yang diincar? Dua pemain yang sudah masuk transfer list Arema adalah striker Persik Kediri Yongki Ariwibowo dan sayap Sriwijaya FC (SFC) Arif Suyono. " Sedangkan untuk posisi bek masih dalam pemantauan," kata sang sumber. Arif tak asing dengan Arema karena sebelum ke SFC, ia sudah beberapa musim memperkuat Singo Edan dan malah sempat dilatih Miroslav Janu pada 2007. Tapi belum ada sinyal positif dari Arif sejauh ini. Posisi yang sangat diperlukan Arema adalah penyerang. Noh Alam Syah nyaris menjadi tumpuan utama sebagai striker utama. Jika striker yang disapa Along ini absen, maka tidak ada striker sepadan yang bisa menggantikan perannya. Untuk itulah Arema ngebet mendatangkan Yongki yang kontraknya sudah berakhir di Persik. Sumber dari internal Arema menyebutkan, Yongki menjadi target utama Arema karena penampilannya yang impresif bersama Macan Putih. " Yongki nampaknya tidak keberatan untuk membela Arema. Tinggal kesepakatan kesepakatan akhir saja, " ucap sumber itu.
Kompetisi Uga Super Indonesia musim 2009/2010 ibarat pil pahit yang harus ditelan Persebaya Surabaya bulat-bulat. Mimpi membangun kembali kejayaan klub di kompetisi tertinggi Tanah Air seperti masa silam buyar setelah gagal menembus rumitnya kompetisi dan perseteruan dengan para petinggi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Bajul Ijo pun harus kembali bergulat di Divisi Utama. Tak ada yang aneh jika Persebaya terdegradasl karena faktor kalah poin oleh peserta lainnya melalui sebuah kompetisi yang utuh dan adil. Arema Indonesia, juara Uga Super, saja mengumpulkan 73 poin dari 34 kali bertanding. Persela Lamongan mampu bertahan di posisi ke-14 dengan mengoleksi 42 poin. Sedangkan Persebaya hanya mampu mengumpulkan 36 poin dan menempati posisi ke-17. Namun tersingkirnya Persebaya ini masih menyisakan tanda tanya besar mengenai kewarasan PSSI. Persebaya memang seperti musuh besar PSSI setelah Ketua Pengurus Cabang PSSI Persebaya Saleh Ismail Mukadar berusaha membongkar kasus pungutan liar yang terjadi di tubuh peradilan PSSI. Saleh juga kritis serta selalu berseberangan dengan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan Ketua PSSI Jawa Timur Haruna Sumitro. Belakangan, kepengurusan Saleh dibekukan, dan PSSI membentuk susunan pengurus yang baru di bawah komando Wisnu Wardhana, yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya. Persebaya pun mendapat petaka pada akhir kompetisi setelah dinyatakan kalah walkover karena tak datang ke pertandingan ulang melawan Persik Kediri di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, 8 Agustus lalu. Ini adalah klimaks, dari masalah Persebaya setelahbersikap kritis terhadap PSSI. Persebaya mungkin tak terdegradasi jika PSSI menjalankan regulasinya secara benar. Semua berawal dari kegagalan Persik menjamu Persebaya di Stadion Brawijaya, Kediri, pada 29 April karena tidak mendapat izin dari pihak kepolisian. Sesuai dengan aturan Manual Uga, Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman kalah walkover 0-3 dan denda sebesar Rp 25 juta terhadap Persik. Dengan tambahan tiga poin, Persebaya bakal aman atau minimal menjalani playoff untuk bertahan di Uga Super. Namun Persik, yang juga tengah berkutat di zona degradasi, melakukan upaya banding. Padahal Komisi Disiplin jelajelas menyatakan hukumannya tidak bisa dibanding. Ternyata permohonan Persik dikabulkan oleh Komisi Banding PSSI, yang juga memerintahkan kedua tim melakukan tanding ulang. Persik, yang mendapat kesempatan keduanya pada 5 Agustus, kembali gagal menyelenggarakan pertandingan ulang, yang akhirnya diambil alih oleh Badan Uga Indonesia. Persebaya lantas menuding Uga Super sudah diintervensi dan ada upaya melakukan kecurangan untuk menyingkirkan mereka. "Kami menduga Uga sudah diintervensi orang dalam PSSI yang punya kepentingan agar Persebaya tersingkir. Cara yang mereka gunakan ini sangat kotor,* kata Manajer Persebaya I Gede Widiade saat melapor ke Komisi Disiplin. Kecurangan itu, menurut Gede, terjadi saat pertandingan dipaksa tetap dilangsungkan setelah tak dapat diselenggarakan pada 5 Agustus, padahal dua hari sebelumnya kepolisian Kediri mencabut izinnya demi keamanan. Panitia pertandingan, menurut Gede, juga sudah membuat surat pemberitahuan ke Badan Uga Indonesia bahwa mere-ka tidak bisa menyelenggarakan pertandingan. "Jelas tertulis bahwa mereka tidak sanggup menyelenggarakan pertandingan dan polisi juga belum mencabut larangannya. Kami pun mendapat surat tembusan itu, saya pegang barang buktinya. Tapi ada yang aneh ketika lokasi pertandingan justru dipindahkan, dan Persik tidak dinyatakan kalah," kata Gede. Gede memastikan panitia penyelenggara pertandingan belum mencabut surat ketidaksanggupan menyelenggarakan pertandingan. "Namun mereka mengaku ada perintah dari orang pusat di Jakarta bahwa pertandingan harus tetap dijalankan," kata Gede. "Kami tidak ke Palembang karena gagal dapat tiket pesawat, waktunya mepet sekali." Gede menyatakan pihaknya tidak ambil pusing atas tersingkirnya Persebaya dari Uga Super dan musim depan bermain di Divisi Utama. Gede hanya ingin semua kecurangan yang dilakukan PSSI bisa terbongkar. "Kebobrokan PSSI akan segera terungkap. Jangankan degradasi, kami siap kalau Persebaya dicoret dari anggota PSSI. Kami sudah punya banyak dukungan, bahkan Jawa Timur pun mendukung kami," kata Gede. Kini Persebaya tinggal menanti keputusan dari Komisi Disiplin mengenai laporan mereka tentang Persik. Komisi Disiplin, yang merupakan bagian dari lingkaran dalam PSSI, mendapat tantangan besar untuk menyelesaikan kasus ini. "Jika perilaku Persik dan pertandingan ulang di Palembang itu dianggap sah, mereka bertentangan dengan keputusan sebelumnya. Kalau itu yang terjadi, tidak ada lagi yang diharapkan dari PSSI untuk membangun kompetisi yang bagus karena semuanya bisa diatur seenaknya," kata Gede.
Kediri ( beritajatim.com)- Diantara beberapa orang nama calon pelatih yang sekarang melamar, persikmania, suporter fanatik Persik Kediri lebih memilih Jaya Hartono. Mantan pelatih Persib Bandung itu dianggap paling mumpuni diantara nama-nama yang sudah ada seperti, Freedy Muli, Yudi Suryata dan Aji Santoso. Tidak salah, karena pria kelahiran Medan, Sumatera Utara 20 Oktober 1963 itu pernah sukses membawa 'Macan Putih' juara Liga Indonesia pada tahun 2003 silam. "Jaya pernah membawa Persik juara Divisi I dan Divisi Utama. Tim-tim yang ditangani pun sukses, serta banyak melatih klub besar (persib dan Deltras Sidoarjo), dan yang paling utama adalah orang kediri," ungkap Widodo, koordinator Persimania Kabupaten Kediri kepada beritajatim.com, Minggu (15/8/2010) Terlebih, kata Widodo, berdasarkan hasil polling yang dilakukan oleh Radio Jayabaya FM (radio lokal Kediri), sosok Jaya Hartonolah yang paling menonjol dan mendapat suara paling banyak "Hari ini, teman-teman persikmania akan mendatangi rumahnya. Kita akan menyampaikan harapan- harapan untuk kompetisi musim depan kepada Jaya Hartono agar ia kembali ke Persik Kediri," terang Widodo. Dengan latar belakang Jaya Hartono menjadi bagian dari orang Kediri, Widodo menyakini bahwa antara pelatih dengan tim akan ada kedekatan secara emosional. "Langsung atau tidak langsung, Jaya sebagai orang kediri akan bekerja keras untuk membawa persik berprestasi. Dia akan merasa dekat secara emosional, serta memiliki tim ini. Tentunya dia tidak ingin persik kalah dengan tim lain," kata Widodo Sebagaimana diketahui, sebelumnya Jaya menukangi Persib Bandung dari 2008-2010. Jaya tengah diincar Persebaya Surabaya untuk kompetisi mendatang. Akan tetapi, berdasarkan informasi yang diperoleh beritajatim.com, sebelumnya Jaya Hartono juga sudah pernah menyampaikan keinginannya melatih Persik Kediri kepada Ketua Umum Samsul Ashar. Namun, pria yang juga Walikota Kediri itu sempat menolaknya, karena saat itu masih ada Agus Yuwono, mantan pelatih Persik. Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik (FKSP) Hendri Ego mengaku pihaknya tidak akan melakukan intervensi kepada managemen terhadap kebijakan memilih pelatih maupun mengambil pemain. Akan tetapi, FKSP berharap managemen dapat konsisten untuk mengukir sejarah baru terharap tim kebanggan Kota Kediri di musim yang akan datang.
BEKASI - Rencana Persipasi merekrut Herman Batak sebagai kiper utama akhirnya kesampaian. Setelah melalui negosiasi harga cukup alot, kiper yang membela Persik Kediri musim akhirnya sepakat bergabung dengan tim berjuluk Laskar Patriot itu. Proses mendapatkan Herman sebenarnya sudah dilakukan klub asal Bekasi ini sejak awal pekan ini. Tapi, adanya perbedaan harga yang cukup mencolok, membuat negosiasi berjalan alot. Kedua pihak baru bisa capai kata sepakat Jumat (13/8) kemarin. "Herman akhirnya deal soal harga," kata Asisten Pelatih Persipasi Muhamad AR kepada INDOPOS kemarin. Namun, tak disebutkan berapa nilai kontrak yang disepakati. Tapi, kesepakatan itu tercapai setelah kedua pihak mengambil jalan tengah. Herman bersedia menurunkan harga sekitar Rp SO juta dan sebaliknya manajemen menaikkan penawaran Rp 50 juta. Meski masih ada perbedaan harga sekitar Rp 50 juta, tapi kedua pihak akhirnya sepakat. Selain Herman Batak, proses negosiasi dengan calon skuad Laskar Patriot musim depan kini masih terus berjalan. Sebagian pemain dinyatakannya sudah menerima penawaran flan manajemen, seperti Ubaidilla. Fajar Legian. Bayu Pradana. Mansur. Pipik Sumino. Maulana Hasanuddin, serta Erik Senaen. "Semua pemain sudah masuk negosiasi dengan pihak manajemen. Saya sendiri sudah memegang draf penawaran yang ditandatangani tim manajemen. Negosiasi masih terus berlanjut, akan tetapi manajemen belum akan menaikkan harga sebelum menemui Ketua Umum Mochtar Mohamad." ujar Muhamad, (noz)
Usai melakukan pemutusan kerja kepada Agus Yuwono dari kursi kepelatihan Persik Kediri, sejumlah pelatih mulai merapat ke manajemen ' Macan Putih ' . Seperti dilansir dari situs resmi beritajatim, saat ini sudah tersiar kabar bahwa ada dua nama yang muncul sebagai pengganti Agus Yuwono untuk kompetisi mendatang. Dua nama itu adalah, Freddy Muli, mantan pelatih Persidafon Dofonsoro, Kabupaten Jayapura dan Yudi Suryata, pelatih PSBI Blitar. Baik Fredi maupun Yudi rencananya akan melakukan presentasi dengan managemen, juga Ketua Umum Persik Samsul Ashar. " Menurut kabar, malam ini mereka akan melakukan presentasi, " kata Wid, sumber yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (14/8//2010) Kedua pelatih itu memang tidak asing lagi di dunia persepak bolaan Nasional. Freddy Muli dikenal sebagai sosok pelatih muda " bertangan dingin " yang memiliki prestasi mumpuni saat membesut sejumlah tim. Antara lain, tahun 2002 — 2004 berhasil meloloskan skuad Persegi Gianyar ke Divisi Utama PSSI. Tahun 2005 dia berhasil membawa Persik Kediri menempati posisi 3 Besar LSI Wilayah Timur. Tahun 2006 membesut Persebaya Surabaya menjadi juara Divisi I serta mengantar PSMS Medan menjadi finalis Liga Jarum tahun 2007-2008. 2007-2008. Sedangkan Yudi juga pelatih yang sudah berlicensi A dan memiliki jam terbang yang tinggi dan pengalaman- pengalaman dia selama mengarsiteki team-team besar yang sekarang ini berlaga di super league. Antara lain Persipura jayapura, Persijap Jepara. Namun, Humas Persik Nur Muhyar saat dikonfirmasi mengaku enggan untuk menjelaskan. Pria yang juga Kabag Humas Pemerintah Kota Kediri itu mengaku belum tahu- menahu. Bahkan, ketika ditanya mengenai pemutusan kontrak kerja Agus Yuwono melalui telepon, Nur Muhyar juga tidak mengetahuinya.
VIVA- PERSIK , Turun kasta ke Divisi Utama Liga Indonesia membuat pamor Persik Kediri di mata pemainnya memudar.Tidak hanya para pemain lokal yang bakal eksodus.Para pemain impor Macan Putih (julukan Persik Kediri)musim ini sangat mungkin akan berganti kostum. Misalnya,playmaker Han Jiho, kabar yang beredar pemain asal Korea Selatan itu sudah bergabung dengan PSM Makassar. "Karena kontrak sudah habis, kami tidak bisa menghalangi pemain untuk mencari tim baru,"kata Humas Persik Kediri Nur Muhyar. Selain Jiho,empat pemain asing lainnya hampir pasti hengkang. Sumber di dalam Persik menyebut,lima pemain asing itu dipastikan tidak bertahan di Persik Kediri yang terdegradasi musim depan. Jika Jiho berlabuh ke PSM Makassar,striker asal Tiongkok Zhang Shuo akan meninggalkan Indonesia.Dia akan bergabung dengan tim asal Australia atau Selandia Baru. Gelandang Nasirov Mekan juga akan berlabuh ke tim lain.Dia dikabarkan sedang bernegosiasi dengan PS Semen Padang dan Persiwa Wamena. Bek O.K.John juga akan meninggalkan Persik Kediri. Pemain asal Nigeria itu dikabarkan akan merapat ke Persijap Jepara. Namun dari semua itu Persikmania boleh sedikit lega meski Persik Kediri banyak ditinggal pemainnya.Pasalnya, striker muda yang tengah naik daun Yongki Aribowo masih menyatakan kesetiannya bersama skuad Macan Putih. "Insyaallah masih di Persik," kata Yongki saat ditanya masa depannya bersama tim yang membesarkan namanya tersebut. Dia mengaku tak risau meski Persik Kediri nantinya akan berlaga di ajang Divisi Utama Liga Indonesia. Pernyataan Yongki tersebut jelas sedikit melegakan Persikmania.Pasalnya Yongki bisa dibilang tengah menjadi ikon baru Persik Kediri setelah era Christian Gonzales berlalu. Kecepatan dan daya juang Yongki yang menggebu-gebu mendapat tempat tersendiri di hati Persikmania.Mereka jelas tak rela jika Yongki mengikuti jejak Gonzales ataupun Budi Sudarsono meninggalkan Persik Kediri. Yongki juga membantah kabar bahwa dirinya sudah merapat ke kandang Persisam Samarinda."Belum ada kabar dari Samarinda,"bantah pemain kelahiran 1989 tersebut. Tim asal Kalimantan Timur itu memang juga dikabarkan meminati Yongki Aribowo. Bahkan,sejumlah media asal pulau Borneo itu mengklaim bahwa pemain dengan nomor punggung tujuh tersebut 90 persen akan bergabung dengan Persisam Samarinda. "Kabar dari mana bang,belum ada kok," elaknya Yongki. Namun demikian,jika manajemen Persik Kediri tak segera berbenah diri dan segera mengikatnya,bisa jadi Yongki akan lepas ke tim lain. Seperti halnya Mahyadi Panggabean yang akhirnya berlabuh ke Sriwijaya FC ataupun Saktiawan Sinaga yang dikabarkan merapat ke PS Semen Padang.
(ANTARA) - Pelatih Kepala Tim Nasional Sepak Bola, Alfred Riedl, kembali mengumumkan 26 nama pemain timnas yang akan masuk Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Tahap II pada 15 Agustus di Jakarta. Para pesepak bola itu gabungan dari wajah lama dan pemain baru, termasuk Bambang. Hal ini dibenarkan oleh Asisten Pelatih Timnas, Wolfgang Pikal, yang dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu, bahwa Bambang yang dipanggil kembali. Dijelaskan, Bambang termasuk dalam 16 pemain baru tersebut. Sebagian besar berasal dari empat tim semifinalis Piala Indonesia (PI) 2010. Riedl sendiri telah mencoret separuh pemain yang dipanggil masuk timnas Piala AFF 2010 tahap pertama pada 1 Agustus lalu. Tahap pertama dipanggil 22 pemain. Latihan akan dimulai pada pukul 19.00 WIB atau 20.00 setelah waktu berbuka. Daftar pemain Timnas: Kiper :Markus Harison (Persib Bandung), Ferry Rotinsulu (SFC), Kurnia Meiga (Arema Indonesia) . Pemain belakang: Nova Ariyanto (Persib Bandung), Maman Abdurrahman (Persib Bandung), R. Latief (PSM Makasar), R. Sallampessy (Persipura Jayapura), Yesaya Desnam (Persiwa Wamena), Zulkifli Syukur (Arema Indonesia), M. Nasuha (Persija Jakarta), Benny Wahyudi (Arema Indonesia). Pemain tengah: Tony Sucipto (Sriwajaya FC), Eka Ramdhani (Persib Bandung), Firman Utina (Sriwijaya FC) , Donny F. Siregar (Persiba Balikpapan), Ahmad Bustomi (Arema Indonesia), Arif Suyono (Sriwijaya FC), Imanuel Wanggai (Persipura Jayapura), M. Ridwan (Pelita Jaya), Atep (Persib Bandung), Ian Kabes (Persipura Jayapura). Pemain depan: Bambang Pamungkas (Persija Jakarta), M. Isnaini (PSPS Pekanbaru), Yongki Ariwibowo (Persela Lamongan), Jaya Teguh Angga (Persema Malang), Boaz Solossa (Persipura Jayapura).
Persik Kediri yang terdegradasi ke Divisi Utama bakal mengalami perombakan skuad secara besar-besaran. Itu akan dilakukan pelatih Agus Yuwono bila kembali menangani Persik. Agus mengungkapkan bila kembali diberi kepercayaan menangani tim Macan Putih, ia hanya mempertahankan paling banter 30 persen pemain yang ada. Sisanya akan diisi pemain baru. "Idealnya hanya 30 persen yang dipertahankan. Mereka yang memberi kontribusi besar bagi tim. Sisanya tidak dipakai lagi. Pasalnya, tim membutuhkan motivasi baru," jelas Agus. Agus mengakui belajar dari kesalahan yang dilakukan tim saat mempersiapkan diri menghadapi kompetisi. "Saya mencatat sejumlah kesalahan tim di musim lalu. Ini bisa dijadikan bahan evaluasi tim," jawabnya. Persik terdegradasi setelah pertandingan melawan Persebaya Surabaya gagal digelar. Meski menang WO, namun mereka kalah selisih gol dengan Pelita Jaya. Dengan demikian, Pelita Jaya yang melakukan play-off melawan Persiram.
( beritajatim.com)- Persik Kediri memecat pelatih Agus Yuwono secara sepihak. Parahnya lagi, pemecatan itu dilakukan manajemen tim ini hanya melalui telepon seluler (ponsel). "Tadi malam ada salah seorang teman menyampaikan agar menghubungi Pak Barnadi, Sekretaris Umum (Sekkum) Persik, karena akan diajak menghadap Walikota Kediri sehabis solat tarawih. Ternyata, Pak Bar menghubungi saya bahwa Pak Wali tidak mau memperpanjang kontrak saya," cerita Agus Yuwono kepada beritajatim.com , Jumat (13/8/2010). Mantan asiten pelatih Persela Lamongan itu mengaku sangat kecewa dengan kebijakan sepihak yang dilakukan manajemen. Ia menganggap bahwa walikota Kediri, selaku ketua umum Persik tidak profesional. "Kenapa tidak walikota sendiri yang memberitahu, tetapi justu melalui seseorang yang tidak memiliki kapasitas. Apalagi, saya sudah mempersiapkan tim ini untuk kompetisi tahun mendatang karena dalam rapat dua bulan lalu saya sudah ditunjuk," keluh Agus Yuwono. Pelatih asal Malang itu mengaku, atas keputusan sepihak itu, dirinya merasa dibuang. Ia tidak diberitahu hal apa saja yang menjadi kesalahannya selama ini. Sayangnya, Humas Persik Nur Muhyar ketika dikonfirmasi mengenai pemecatan tersebut tidak dapat berkomentar. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Agus Yuwono dan seluruh pemain Macan Putih telah habis masa kontraknya sejak 10 Agustus lalu. Sampai saat ini manajemen belum mencari pemain yang akan dikontrak untuk kompetisi mendatang. Bahkan, mereka dipastikan absen pada Liga Jawa Timur karena belum siap.
Persik Kediri memastikan diri absen dari Liga Jawa Timur 2010. Hingga kini tim tersebut belum memiliki formasi usai habisnya masa kontrak pemain dan pelatih tanggal 10 Agustus kemarin. Sekretaris Persik Barnadi mengatakan pelaksanaan Liga Jawa Timur akan dimulai pada tanggal 20 Agustus mendatang. Idealnya saat ini Persik sudah harus memiliki skuad yang akan diterjunkan pada laga tersebut. " Sampai sekarang belum ada pemain yang dikontrak," kata Barnadi, Kamis (12/8). Kekacauan ini menurut dia merupakan dampak dari molornya pertandingan Persik- Persebaya yang sempat mengalami penundaan hingga tiga kali. Bahkan dalam pertandingan terakhir yang digelar di Stadion Jakabaring Palembang kemarin kesebelasan Persebaya menolak hadir. Barnadi sendiri mengaku belum mengetahui siapa-siapa pemain yang akan diperpanjang kontraknya atau tidak dalam kompetisi mendatang. Demikian pula dengan nasib sang pelatih Agus Yuwono yang sempat dikabarkan akan didepak dari skuad Macan Putih. " Hanya pemain yang berstatus pegawai negeri saja yang pasti tinggal, " katanya. Barnadi sendiri berharap manajemen Persik bisa bergerak cepat untuk menentukan nasib kesebelasan itu selanjutnya. Apalagi sebelumnya Persik sempat menjuarai Liga Jawa Timur sebanyak empat kali.
LinkedIn I'd like to add you to my professional network on LinkedIn. - choirul choirul roziqin Newspapers Professional Indonesia | Confirm that you know choirul © 2010, LinkedIn Corporation
news - Persebaya kembali harus mengelus dada. Pasalnya, laga play off yang sudah di depan mata kembali mentah setelah PT Liga Indonesia mengeluarkan keputusan kontroversial terkait batalnya laga ulang, Kamis, 5 Agustus 2010. Persik Kediri kembali gagal menjadi tuan rumah bagi laga ulang kontra Persebaya, kemarin sore. Laga yang sejatinya digelar di Stadion Brawijaya, Kediri, ini batal setelah Polresta Kediri mencabut izin keamanan atas permintaan dari Polda Jawa Timur. Keputusan ini tentu saja melegakan Persebaya. Sebab, kemenangan 3-0 secara otomatis membawa tim Bajul Ijo lolos ke babak play off menghadapi wakil Divisi Utama, Persiram Raja Ampat setelah menggusur Pelita Jaya yang kalah agregat gol dari peringkat ke-15. Apalagi sehari sebelum pembatalan, CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono menegaskan akan menggunakan manual liga dalam menyikapi pembatalan tersebut. Artinya, Persebaya bakal dinyatakan menang WO 3-0 bila pertandingan sampai tidak jadi digelar. Namun Presiden Direktur PT Liga Andi Darussalam Tabusala justru berkata lain. Menurutnya, duel Persik vs Persebaya kembali akan dijadwal ulang. "Kami berharap pertandingan itu bisa digelar sebelum bulan puasa," kata Andi kepada wartawan, Kamis, 5 Agustus 2010. "Apalagi tim Raja Ampat juga sudah tidak sabar karena mereka akan terus menyiapkan diri untuk menghadapi babak play-off," tambahnya. Kegagalan panpel Persik mendapatkan izin keamanan untuk menggelar pertandingan kali ini, merupakan yang ketiga kalinya. Persik sendiri seharusnya menjamu Persebaya di Stadion Brawijaya Kediri pada 29 April 2010 lalu. Namun Persik memutuskan untuk memindahkan lokasi pertandingan ke Yogyakarta karena tidak mendapatkan izin dari kepolisian. Langkah ini juga tak berhasil. Panpel Persik juga gagal mendapat izin untuk menggelar laga di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Kegagalan itu berbuah hukuman dari Komdis PSSI dengan kekalahan 0-3. Tapi, Persik mangajukan banding, dan Komisi Banding PSSI mengabulkannya. PT Liga lantas menetapkan jadwal ulang pada Kamis, 5 Agustus 2010 yang kembali gagal digelar.
|
|
|