rss

30/08/10

Gunung sinabung menyimpan lava dalam jumblah besar

Gunung Sinabung
di Kabupaten Karo, Sumatera
Utara, merupakan anak gunung
raksasa Toba yang pernah
meletus luar biasa pada 70.000
tahun lalu. Dari pengamatan
peta citra satelit, disimpulkan
Gunung Sinabung adalah anak
gunung yang paling besar, dan
aktif di kompleks Gunung Toba
yang meninggalkan kaldera
terbesar di muka bumi, yaitu
kaldera Danau Toba.
Demikian hasil analisis Tim Staf
Khusus Presiden bidang
Bantuan Sosial dan Bencana
(SKP BSB) seperti dilansir di
laman resmi mereka, Senin 30
Agustus 2010.
Selama ratusan tahun, Gunung
Sinabung adalah Gunung yang
dormant alias tidur atau tidak
ada aktifitas selama ratusan
tahun. Dapat disimpulkan
sementara, selama ratusan
tahun justru mengumpulkan
magma untuk dimuntahkan
dalam letusan besar.
"Hal itu harus dibuktikan
dengan penelitian geofisika
bawah permukaan, sama
halnya seperti segmen patahan
gempa yang 'seperti tidur'
selama ratusan tahun, bisa
dianalogikan seperti sumber
gempa Aceh-Nias tahun 2004,"
ujar peneliti sigapbencana-
bansos.info yang juga asisten
Staf Khusus Presiden bidang
Bencana, Erick Ridzky.
Lebih jauh, secara teknis, dari
close-up peta terlihat badan
Gunung Sinabung yang
mempunyai diameter 7 km
masih berupa kerucut tajam
dan bentuknya masih seperti
'tumpeng'. "Artinya kalau
diibaratkan bisul, memang
belum pernah pecah, melainkan
bisul yang sedang tumbuh,"
kata Erick.
Menyitir Andi Arief, Staf Khusus
Presiden, Erick menyampaikan
ke depan pemerintah dan DPR
meski menganggarkan dana
yang cukup agar potensi
bencana vulkanik maupun
tektonik di Indonesia bisa
terkelola dengan baik dengan
pendekatan teknologi.
"Gunung-gunung dengan
karakter seperti ini, benar-
benar harus dipantau sangat
serius. Bisa dibayangkan
risikonya untuk Sinabung,
karena lokasinya cukup dekat
dengan lokasi padat penduduk,"
kata alumnus Institut Teknologi
Bandung itu. Gunung ini hanya
berjarak 50 kilometer dari
Medan, kota terbesar di
Sumatera.
Kajian tentang hubungan
Gunung Sinabung dengan jalur
gempa Patahan Sumatra, Erick
menyampaikan tidak ada
hubungan langsung. "Lokasi
gunung ini sekitar puluhan
kilometer di timur Patahan
Sumatera. Yang perlu
diwaspadai, adalah segmen
patahan Sumatera yang berada
persis di sebelah barat Gunung
Sinabung."
Kendati 400 tahunan tidak ada
sejarah gempanya, dari data
geologi dan GPS, segmen ini
sangat aktif bergerak,
lanjutnya. "Artinya potensi
gempa besar yang dapat terjadi
sangat tinggi. Apalagi
menimbang bahwa seringkali
antara aktifitas gunung api dan
gempa suka saling sikut-
sikutan."
Sebelumnya, laman Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG)
menyatakan Gunung Sinabung
berstatus 'AWAS' sejak Minggu
pukul 10.00 WIB.
Situs itu menyebutkan,
aktivitas letusan Gunung Api
Sinabung tidak pernah tercatat
sejak tahun 1600 sehingga tak
diketahui aktivitas letusannya.
"Karena letusannya tidak
pernah tercatat, maka Gunung
Sinabung dikelompokkan dalam
tipe B, dan tidak dilakukan
pemantauan secara menerus.

0 komentar:

 

Label

Pengikut