Australia mengklaim telah
menemukan teknik baru untuk
memprediksi gempa bumi
yang akan terjadi. Teknik
tersebut diharapkan dapat
mengantisipasi jumlah korban
dan harta saat gempa bumi
terjadi.
Australia diketahui sebagai
negara yang kerap mengalami
gempa bumi. Setiap lima tahun
sekali, Australia diketahui
mengalami gempa
berkekuatan besar dan setiap
tahun tercatat rata-rata
mengalami dua gempa bumi
berskala kecil.
David Robinson, seismologis
Australia mengungkapkan
teknik yang digunakan adalah
dengan cara menghitung
menggunakan model
matematika. Para ahli
seismologi ini menganalisa dan
menghitung rekaman
gelombang seismik agar lebih
akurat untuk memetakan
lokasi gempa.
"Apa yang kita bicarakan di
sini adalah teknik yang
memungkinkan kami
menemukan puluhan atau
ratusan meter di bawah tanah.
Jadi kita benar-benar dapat
memetakan potensi
gelombang bawah tanah
yang tidak mungkin dihitung
dengan teknik lokasi
tradisional," katanya.
Dikatakan Robinson, bila kita
mampu memahami proses
gempa secara lebih detail,
maka kita akan mampu
melakukan pemetaan bahaya
gempa bumi yang lebih baik.
"Dan peta bahaya gempa
dapat membantu perusahaan
asuransi dalam mengurangi
biaya klaim, dan berbagai
proses lain mitigasi risiko
lainnya," kata Robinson.
Teknik pemetaan lokasi gempa
dengan menggunakan
perhitungan matematika ini
akan menguntungkan
masyarakat yang tinggal di
daerah terpencil, yang hanya
memiliki beberapa stasiun
rekaman seismik. (ugo)
0 komentar:
Posting Komentar